cover
Contact Name
Teti Estiasih
Contact Email
-
Phone
+62341580106
Journal Mail Official
jpathp@ub.ac.id
Editorial Address
Jl. Veteran Malang 65145 Indonesia
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pangan dan Agroindustri
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 26852861     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jpa
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 1 (2018)" : 11 Documents clear
PENGARUH LAMA PEMANASAN DAN KONSENTRASI MAIZENA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK, KIMA, DAN ORGANOLEPTIK LEMPOK JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L.) Rudi Gunawan; Wahono Hadi Susanto; Novita Wijayanti
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2018.006.01.1

Abstract

   Jambu biji merah memiliki produktivitas cukup tinggi dan dapat tersedia sepanjang tahun. Produksi jambu biji di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 187.406 ton. Namun, jambu biji memiliki umur simpan yang pendek sehingga perlu dilakukan pengolahan. Lempok merupakan makanan semi basah yang memiliki tekstur yang liat. Lama pemanasan dan konsentrasi maizena dapat berpengaruh terhadap kualitas lempok yang dihasilkan. Metode yang digunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor. Faktor I adalah lama pemanasan yang terdiri dari 3 level (1 jam; 1,5 jam; dan 2 jam). Faktor II adalah konsentrasi maizena yang terdiri atas 3 level (5%; 7.50%; dan 10%). Tingkat lama pemanasan berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, asam askorbat, total gula, serat kasar, tekstur, kecerahan, kekuningan, kemerahan, dan organoleptik. Perlakuan tingkat konsentrasi maizena berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, tekstur, kemerahan, kekuningan, dan organoleptik, sedangkan parameter total gula dan kecerahan berpengaruh nyata. Lempok jambu biji merah terbaik adalah lempok dengan perlakuan lama pemanasan 2 jam dan konsentrasi maizena 7.50%. Kata kunci: Jambu Biji Merah, Lama Pemanasan, Lempok, Maizena
PERBEDAAN UKURAN PARTIKEL DAN TEKNIK PENYEDUHAN KOPI TERHADAP PERSEPSI MULTISENSORIS: TINJAUAN PUSTAKA Kiki Fibrianto; Maria Putri Agung Daya Ramanda
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2018.006.01.2

Abstract

Kopi adalah minuman hasil pengolahan dan ekstraksi biji kopi yang sangat populer. Pada dasarnya proses pengolahan biji kopi terdiri dari tiga tahap yaitu proses penyangraian, penggilingan dan penyeduhan. Proses penyangraian berperan dalam pembentukan aroma dan flavor, proses penggilingan memperkecil ukuran biji kopi, proses penyeduhan merupakan tahap terjadinya ekstraksi senyawa aroma dan flavor. Ukuran partikel bubuk kopi yang paling banyak digunakan adalah ukuran kasar, sedang, dan halus. Sedangkan teknik penyeduhan yang paling umum adalah teknik siphon, french press, tubruk, dan teknik drip. Ketiga proses tersebut sangat berpengaruh terhadap persepsi manusia dalam mengonsumsi kopi. Kata Kunci: Kopi, Ukuran Partikel, Persepsi Multisensori, Teknik Penyeduhan
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN METODE PEMASAKAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA LABU KUNING (Cucurbita moschata) Nanda Puspita Sari; Widya Dwi Rukmi Putri
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2018.006.01.3

Abstract

Ukuran labu kuning (Cucurbita moschata) yang besar menjadi kendala dalam pemanfaatan skala rumah tangga karena tidak bisa diolah sekaligus. Proses pemasakan yang tidak tepat dapat mengubah karakteristik labu kuning tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan karakteristik fisik dan kimia labu kuning potong pada metode pemasakan yang berbeda setelah dilakukan penyimpanan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor yaitu lama penyimpanan yang terdiri 3 level (0 hari, 10 hari, 20 hari). dan metode pemasakan yang terdiri 2 level (pengukusan dan perebusan). Hasil penelitian akan dianalisis dengan ANOVA dilanjutkan uji BNT dan DMRT 5%. Perlakuan terbaik secara kimia dan fisik dengan metode Zeleny pada perlakuan penyimpanan labu kuning 0 hari dan metode pemasakan pengukusan dengan kadar air (87.51%), total gula (5.83%), kadar abu (0.63%), serat kasar (7.18%), total karotenoid (30.0 μg/g), total fenol (24.27 mg/g GAE), tekstur (10.69 N), kecerahan (59.54), kemerahan (5.07), dan kekuningan (27.74). Kata kunci: Labu kuning, Lama Penyimpanan, Metode Pemasakan
KARAKTERISTIK FISIK TEPUNG KACANG KORO PEDANG (Canavalia ensiformis L.) DENGAN PERENDAMAN pH YANG BERBEDA Arba'ani Ies Wahyaningtyas; Yoga Pratama; Bhakti Etza Setiani
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2018.006.01.4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rendemen dan karakteristik fisik yang meliputi nilai kecerahan, aktivitas air (aw) dan densitas kamba fraksi tepung kacang koro pedang dengan perlakuan perendaman pH yang berbeda. Materi yang digunakan adalah biji kacang koro pedang yang diperoleh dari UKM Damar Sindoro Sumbing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Biji kacang koro pedang direndam pada pH 4, 5, 6 dan 7 (kontrol) selama 24 jam. Biji yang telah direndam kemudian dikupas, dibuat bubur koro, dipisahkan fraksi-fraksinya dan dioven dengan suhu 45 ˚C selama 24 jam lalu ditepungkan dan dianalisa hasil rendemen, nilai kecerahan, aktivitas air (aw) dan densitas kamba. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dilakukan sebanyak 5 kali pengulangan. Data hasil analisa yang diperoleh, ditabulasi dengan ANOVA pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan pengkondisian pH berpengaruh terhadap kecerahan, nilai aw dan densitas kamba beberapa fraksi tepung kacang koro pedang, tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap nilai rendemen. Secara keseluruhan perlakuan perendaman pH biji kacang koro pedang tidak menunjukkan pengaruh yang nyata (signifikan) terhadap fraksi-fraksi tepung secara jumlah tetapi diduga dapat meningkatkan karakter molekul di dalamnya. Perlakuan terbaik dari hasil penelitian adalah dengan perendaman pH 7 karena memiliki nilai rendemen tinggi, meskipun kecerahan dan densitas kamba rendah, karena perlakuan pH 7 tidak mempengaruhi karakteristik fisik hasil tepung kacang koro pedang dan tidak menimbulkan efek residu terhadap hasil akhir karena tidak adanya penambahan asam pada saat perendaman bahan.Kata Kunci: densitas kamba, kecerahan, perendaman pH, rendemen, tepung koro pedang. 
PENGARUH LAMA AGING TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA, DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PRODUK BAWANG HITAM LANANG Rouzni Zhafira
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2018.006.01.5

Abstract

Aged garlic atau yang lebih dikenal di pasaran sebagai bawang hitam merupakan produk bawang putih yang diberi perlakuan panas dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji sifat fisik, kimia, dan aktivitas antioksidan produk bawang hitam dari jenis bawang hitam lanang yang diberi perlakuan panas dengan suhu ± 60oC. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor yaitu lama aging bawang putih lanang yang terdiri dari 6 perlakuan yaitu 0 hari, 3 hari, 6 hari, 9 hari, 12 hari, dan 15 hari. Lama aging memberikan pengaruh nyata (α=0.05) terhadap kadar air, pH, total fenol, total flavonoid, dan nilai kekuningan pada produk bawang hitam lanang sedangkan lama aging tidak berpengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan, nilai kecerahan, dan nilai kemerahan. Hasil penentuan perlakuan terbaik pada produk bawang hitam lanang didapatkan dengan lama aging 15 hari dengan parameter dan nilainya sebesar: kadar air 45.02% (bb), pH 3.93, aktivitas antioksidan (IC50) 3.475 mg/mL, total fenol 13.68 mg GAE/g, total flavonoid 0.76 mg GAE/g, nilai L (kecerahan) 26.86, nilai a+ (kemerahan) 0.46, dan nilai b+ (kekuningan) 1.7. Kata Kunci: antioksidan, bawang hitam lanang, lama aging
PENGARUH SUHU PASTEURISASI DAN DURASI PERLAKUAN KEJUT LISTRIK TERHADAP KARAKTERISTIK SARI BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) Miftachul Choiron; Sudarminto Setyo Yuwono
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2018.006.01.6

Abstract

Metode kejut listrik dilakukan pada suhu ruang dalam waktu yang singkat sehingga dimungkinkan kandungan nutrisi dan sifat sensori produk dapat dipertahankan. Kombinasi pasteurisasi dan kejut listrik diharapkan dapat meningkatkan reduksi mikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu pasteurisasi dan durasi perlakuan kejut listrik terhadap karakteristik minuman sari buah manga. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor yaitu suhu pasteurisasi (60, 65 dan 70°C) dan durasi perlakuan kejut listrik (0, 4 dan 8 menit). Tiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga didapatkan 27 satuan percobaan. Data dianalisa menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dengan selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan suhu pasteurisasi berpengaruh nyata menurunkan nilai TPC, kadar vitamin C, sensori (rasa, aroma, warna, kekentalan) dan menaikkan derajat keasaman (pH), viskositas serta nilai b* (kekuningan). Perlakuan durasi kejut listrik berpengaruh nyata menurunkan nilai TPC, kadar vitamin C, total karotenoid, aktivitas antioksidan, dan nilai b* (kekuningan). Perlakuan kejut listrik tidak menyebabkan perubahan parameter organoleptik rasa, aroma, warna dan kekentalan. Perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan suhu pasteurisasi 65°C dan durasi kejut listrik 8 menit. Kata Kunci : Kejut Listrik, Lama Perlakuan, Sari Buah
PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK BEKATUL TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, TOTAL FENOL, DAN KADAR FLAVONOID MINUMAN FUNGSIONAL SARI JAGUNG-EKSTRAK BEKATUL Rista Fitria Anggraini; Simon Bambang Widjanarko
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2018.006.01.7

Abstract

Seiring berkembangnya IPTEK, kebutuhan manusia akan pangan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh (fungsional) semakin meningkat. Penelitian ini menguji fortifikasi ekstrak bekatul ke dalam sari jagung untuk meningkatkan sifat fungsional dari sari jagung. Penelitian dirancang dengan metode penelitian One Factor Design Response Surface Methodology. Faktor yang dipilih adalah konsentrasi ekstrak bekatul dan respon yang diamati adalah aktivitas antioksidan, total fenol, dan kadar flavonoid. Hasil penelitian menunjukkan persamaan matematika yang didapatkan untuk respon aktivitas antioksidan adalah Y = 4.29038 + 4.04562X, total fenol Y = 450.96465 + 122.40741X, dan kadar flavonoid adalah Y = -40.10101 + 13.92593X. Solusi titik optimum yang disarankan oleh program adalah pada konsentrasi 9% dengan nilai desirability 0.89. Sari jagung-ekstrak bekatul hasil verifikasi memiliki aktivitas antioksidan 39.506±0.32%, total fenol 1612.833±55.07 mg GAE/g sampel, kadar flavonoid 82.667±10.06 mg quercetin/g sampel, total padatan terlarut 12.000±0.50°Brix, kadar lemak 3.98±0.22%, nilai L 66.96±5.35, a -0.622±0.53, dan b 20.30±0.77. Kata kunci: Antioksidan, Bekatul, Fenol, Flavonoid, Jagung 
PENGARUH KONSENTRASI TEPUNG MAIZENA DAN KONSENTRASI ASAM SITRAT TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA DAN ORGANOLEPTIK SELAI MAWAR Putu Anggia Ayu Asasia; Sudarminto Setyo Yuwono
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2018.006.01.8

Abstract

Luasnya penggunaan selai pada produk makanan, menyebabkan permintaan produk selai terus meningkat. Eksplorasi bahan baku selai harus dilakukan untuk memenuhi permintaan konsumen. Penggunaan bunga mawar sebagai bahan baku selai dirasa tepat karena kandungan bunga mawar yang bermanfaat serta warna bunga mawar yang menarik. Masalah pada selai dengan bahan baku bunga mawar, yaitu selai tidak bisa mengental sehingga perlu penambahan tepung maizena sebagai agen pengental. Masalah lainnya, warna merah pada bunga mawar hilang seiring dengan proses pengolahan sehingga perlu penambahan asam sitrat agar pigmen antosianin pada mawar dapat stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penambahan konsentrasi asam sitrat dan tepung maizena yang optimal agar menghasilkan selai mawar yang berkualitas baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor I yaitu penambahan maizena (5%, 6%, 7%). Faktor II yaitu penambahan asam sitrat (0.30%; 0.50%; 0.70%). Kombinasi yang diperoleh sebanyak 9 dengan 3 kali ulangan sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Hasil penelitian dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilakukan uji lanjut dengan uji BNT atau uji DMRT dengan selang kepercayaan 95% dan uji non parametrik kruskal-wallis. Hasil perlakuan terbaik selai mawar diperoleh berdasarkan metode metode Zeleny. Perlakuan terbaik selai mawar dengan penambahan asam sitrat sebanyak 0.70% dan tepung maizena sebesar 5%. Kata Kunci : Asam Sitrat, Mawar, Selai, Tepung Maizena
KARAKTERISASI SENSORI KOPI ROBUSTA DAMPIT: KAJIAN PUSTAKA Medina Alia Rahmawati; Kiki Fibrianto
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2018.006.01.9

Abstract

Kopi merupakan salah satu hasil perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Indonesia  merupakan negara eksportir kopi dan Kabupaten Malang adalah salah satu daerah penghasil kopi dengan produk unggulan kopi robusta Dampit. Kualitas seduhan kopi ditentukan oleh beberapa hal, antara lain teknik penyeduhan, suhu, dan lama waktu. Teknik penyeduhan terbagi menjadi imersi dan drip brewing. Drip brewing merupakan teknik penyeduhan yang bekerja dengan prinsip melewatkan air penyeduh satu kali ke dalam tumpukan bubuk kopi yang terdapat pada saringan, contohnya adalah woodneck drip pot. Imersi merupakan teknik merendam bubuk kopi dengan air di sebuah wadah, contohnya adalah café solo. Atribut sensori yang terdapat pada kopi antara lain adalah aroma, rasa, flavor, mouthfeel, dan aftertaste. Kata kunci: Café Solo, Kopi Robusta Dampit, QDA, Woodneck Pot Drip
INOVASI PENGELOLAAN HAMA KEONG MAS (Pomacea canaliculata LAMARCK) MENJADI PRODUK KERIPIK KEONG MAS POLITA DI CV POLITA NUSANTARA Sulthan Alfathir; Teti Estiasih
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jpa.2018.006.01.10

Abstract

Keong Mas(Pomacea canaliculata Lamarck)  Polita memiliki 4 varian rasa yaitu Rasa Ekstra Pedas, Rasa Balado, Rasa Barbeque dan rasa original. Setiap 100 gram produk keripik keong mas Polita mengandung Karbohidrat 52,06 gram, Lemak 15,01 gram dan protein 22,0 gram, diharapkan ini mampu menjadi nilai tambah dalam produk ini. Dalam pelaksanaan kegiatan produksi Keripik Keong Mas Polita dilakukan tim produksi sesuai Standard Operational Procedure (SOP) yang disusun oleh perusahaan mulai tahap penerimaan bahan baku, penanganan bahan baku, persiapan produksi, pencucian, proses pengirisan, pembuatan bumbu, pencampuran adonan, pencampuran tepung, penggorengan, penirisan minyak, hingga proses pengemasan produk.  Perusahaan ini memiliki kapasitas rata-rata 700 pack perbulan mampu menghasilkan omset penjualan perbulan pada kisaran Rp 4.500.000 hingga Rp 5.400.000. Dalam sistem perkembangan pemasaran  memiliki 4 orang agen, 10 reseller dan 14 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pembuatan produk ini membantu petani meningkatkan produktvitas hasil pertanian, pemberdayaan masyarakat, menemukan produk inovasi dan mengangkat nilai jual produk lokal. Kata kunci: hama pertanian, keripik Polita, profit usaha, socioentrepreneurship

Page 1 of 2 | Total Record : 11